• ABOUT ME
  • Buku Tamu
  • Daftar Isi
  • TUKAR LINK

Tikmay Shop

~ Distributor Resmi Produk Herbal Momoidea Wilayah Jatim. Hub wa 0812-8315-6036 pin BB by request

Tikmay Shop

Category Archives: berbagi cerita

Aku Menangis Membaca Cerita Ini…

01 Selasa Des 2009

Posted by kartikamayangsari in berbagi cerita, Cerita Motivasi

≈ 6 Komentar

Tag

adiku tersayang, kisah motivasi, menangis, tangisan untuk seorang adik

menangis

menangis


Sungguh aku tak dapat menahan air mata yang menetes membasahi pipi saat membaca cerita ini. Pertama kali membacanya di blog seorang sahabat saya http://satucintadini.blogspot.com.

Saking menariknya cerita ini hingga mampu membuat saya menitikkan air mata tak henti-hentinya, ingin rasanya saya share pada pengunjung blog ini.

Silahkan menikmati ceritanya yah… jangan lupa siapkan tisyu / sapu tangan sebelum membaca 😀

Okay berikut ini ceritanya…

***************

Aku dilahirkan di sebuah dusun pegunungan yang sangat terpencil. Hari demi hari, orang tuaku membajak tanah kering kuning, dan punggung mereka menghadap ke langit. Aku mempunyai seorang adik, tiga tahun lebih muda dariku.

Suatu ketika, untuk membeli sebuah sapu tangan yang mana semua gadis di sekelilingku kelihatannya membawanya, Aku mencuri lima puluh sen dari laci ayahku. Ayah segera menyadarinya. Beliau membuat adikku dan aku berlutut di depan tembok, dengan sebuah tongkat bambu di tangannya. “Siapa yang mencuri uang itu?”

Beliau bertanya. Aku terpaku, terlalu takut untuk berbicara. Ayah tidak mendengar siapa pun mengaku, jadi Beliau mengatakan, “Baiklah, kalau begitu, kalian berdua layak dipukul!”

Dia mengangkat tongkat bambu itu tingi-tinggi. Tiba-tiba, adikku mencengkeram tangannya dan berkata, “Ayah, aku yang melakukannya!”

Tongkat panjang itu menghantam punggung adikku bertubi-tubi. Ayah begitu marahnya sehingga ia terus menerus mencambukinya sampai Beliau kehabisan nafas. Sesudahnya, Beliau duduk di atas ranjang batu bata kami dan memarahi, “Kamu sudah belajar mencuri dari rumah sekarang, hal memalukan apa lagi yang akan kamu lakukan di masa mendatang? …

Kamu layak dipukul sampai mati! Kamu pencuri tidak tahu malu!”

Malam itu, ibu dan aku memeluk adikku dalam pelukan kami. Tubuhnya penuh dengan luka, tetapi ia tidak menitikkan air mata setetes pun. Di pertengahan malam itu, saya tiba-tiba mulai menangis meraung-raung.

Adikku menutup mulutku dengan tangan kecilnya dan berkata, “Kak, jangan menangis lagi sekarang. Semuanya sudah terjadi.”

Aku masih selalu membenci diriku karena tidak memiliki cukup keberanian untuk maju mengaku. Bertahun-tahun telah lewat, tapi insiden tersebut masih kelihatan seperti baru kemarin. Aku tidak pernah akan lupa tampang adikku ketika ia melindungiku. Waktu itu, adikku berusia 8 tahun. Aku berusia 11.

Ketika adikku berada pada tahun terakhirnya di SMP, ia lulus untuk masuk ke SMA di pusat kabupaten. Pada saat yang sama, saya diterima untuk masuk ke sebuah universitas propinsi. Malam itu, ayah berjongkok di halaman, menghisap rokok tembakaunya, bungkus demi bungkus.

Saya mendengarnya memberengut, “Kedua anak kita memberikan hasil yang begitu baik…hasil yang begitu baik…” Ibu mengusap air matanya yang mengalir dan menghela nafas, “Apa gunanya? Bagaimana mungkin kita bisa membiayai keduanya sekaligus?”

Saat itu juga, adikku berjalan keluar ke hadapan ayah dan berkata, “Ayah, saya tidak mau melanjutkan sekolah lagi, telah cukup membaca banyak buku.” Ayah mengayunkan tangannya dan memukul adikku pada wajahnya. “Mengapa kau mempunyai jiwa yang begitu keparat lemahnya?

Bahkan jika berarti saya mesti mengemis di jalanan saya akan menyekolahkan kamu berdua sampai selesai!” Dan begitu kemudian ia mengetuk setiap rumah di dusun itu untuk meminjam uang. Aku menjulurkan tanganku selembut yang aku bisa ke muka adikku yang membengkak, dan berkata, “Seorang anak laki-laki harus meneruskan sekolahnya; kalau tidak ia tidak akan pernah meninggalkan jurang kemiskinan ini.” Aku, sebaliknya, telah memutuskan untuk tidak lagi meneruskan ke universitas.

Siapa sangka keesokan harinya, sebelum subuh datang, adikku meninggalkan rumah dengan beberapa helai pakaian lusuh dan sedikit kacang yang sudah mengering. Dia menyelinap ke samping ranjangku dan meninggalkan secarik kertas di atas bantalku: “Kak, masuk ke universitas tidaklah mudah. Saya akan pergi mencari kerja dan mengirimu uang.”

Aku memegang kertas tersebut di atas tempat tidurku, dan menangis dengan air mata bercucuran sampai suaraku hilang. Tahun itu,
adikku berusia 17 tahun. Aku 20.

Dengan uang yang ayahku pinjam dari seluruh dusun, dan uang yang adikku hasilkan dari mengangkut semen pada punggungnya di lokasi konstruksi, aku akhirnya sampai ke tahun ketiga (di universitas).

Suatu hari, aku sedang belajar di kamarku, ketika teman sekamarku masuk dan memberitahukan, “Ada seorang penduduk dusun menunggumu di luar sana!”

Mengapa ada seorang penduduk dusun mencariku? Aku berjalan keluar, dan melihat adikku dari jauh, seluruh badannya kotor tertutup debu semen dan pasir. Aku menanyakannya, “Mengapa kamu tidak bilang pada teman sekamarku kamu adalah adikku?” Dia menjawab, tersenyum, “Lihat bagaimana penampilanku. Apa yang akan mereka pikir jika mereka tahu saya adalah adikmu? Apa mereka tidak akan menertawakanmu?”

Aku merasa terenyuh, dan air mata memenuhi mataku. Aku menyapu debu-debu dari adikku semuanya, dan tersekat-sekat dalam kata-kataku, “Aku tidak perduli omongan siapa pun! Kamu adalah adikku apa pun juga! Kamu adalah adikku bagaimana pun penampilanmu…”

Dari sakunya, ia mengeluarkan sebuah jepit rambut berbentuk kupu-kupu. Ia memakaikannya kepadaku, dan terus menjelaskan, “Saya melihat semua gadis kota memakainya. Jadi saya pikir kamu juga harus memiliki satu.” Aku tidak dapat menahan diri lebih lama lagi. Aku menarik adikku ke dalam pelukanku dan menangis dan menangis. Tahun itu, ia berusia 20. Aku 23.

Kali pertama aku membawa pacarku ke rumah, kaca jendela yang pecah telah diganti, dan kelihatan bersih di mana-mana. Setelah pacarku pulang, aku menari seperti gadis kecil di depan ibuku.

“Bu, ibu tidak perlu menghabiskan begitu banyak waktu untuk membersihkan rumah kita!” Tetapi katanya, sambil tersenyum, “Itu adalah adikmu yang pulang awal untuk membersihkan rumah ini. Tidakkah kamu melihat luka pada tangannya? Ia terluka ketika memasang kaca jendela baru itu..”

Aku masuk ke dalam ruangan kecil adikku. Melihat mukanya yang kurus, seratus jarum terasa menusukku. Aku mengoleskan sedikit saleb pada lukanya dan mebalut lukanya.

“Apakah itu sakit?” Aku menanyakannya.
“Tidak, tidak sakit. Kamu tahu, ketika saya bekerja di lokasi konstruksi, batu-batu berjatuhan pada kakiku setiap waktu. Bahkan itu tidak menghentikanku bekerja dan…”
Ditengah kalimat itu ia berhenti.
Aku membalikkan tubuhku memunggunginya, dan air mata mengalir deras turun ke wajahku.
Tahun itu, adikku 23. Aku berusia 26.

Ketika aku menikah, aku tinggal di kota. Banyak kali suamiku dan aku mengundang orang tuaku untuk datang dan tinggal bersama kami, tetapi mereka tidak pernah mau.

Mereka mengatakan, sekali meninggalkan dusun, mereka tidak akan tahu harus mengerjakan apa. Adikku tidak setuju juga, mengatakan, “Kak, jagalah mertuamu aja. Saya akan menjaga ibu dan ayah di sini.”

Suamiku menjadi direktur pabriknya. Kami menginginkan adikku mendapatkan pekerjaan sebagai manajer pada departemen pemeliharaan. Tetapi adikku menolak tawaran tersebut. Ia bersikeras memulai bekerja sebagai pekerja reparasi.

Suatu hari, adikku diatas sebuah tangga untuk memperbaiki sebuah kabel, ketika ia mendapat sengatan listrik, dan masuk rumah sakit. Suamiku dan aku pergi menjenguknya.

Melihat gips putih pada kakinya, saya menggerutu, “Mengapa kamu menolak menjadi manajer? Manajer tidak akan pernah harus melakukan sesuatu yang berbahaya seperti ini. Lihat kamu sekarang, luka yang begitu serius. Mengapa kamu tidak mau mendengar kami sebelumnya?”

Dengan tampang yang serius pada wajahnya, ia membela keputusannya.
“Pikirkan kakak ipar–ia baru saja jadi direktur, dan saya hampir tidak berpendidikan. Jika saya menjadi manajer seperti itu, berita seperti apa yang akan dikirimkan?”

Mata suamiku dipenuhi air mata, dan kemudian keluar kata-kataku yang sepatah-sepatah: “Tapi kamu kurang pendidikan juga karena aku!”

“Mengapa membicarakan masa lalu?” Adikku menggenggam tanganku. Tahun itu, ia berusia 26 dan aku 29.

Adikku kemudian berusia 30 ketika ia menikahi seorang gadis petani dari dusun itu.
Dalam acara pernikahannya, pembawa acara perayaan itu bertanya kepadanya, “Siapa yang paling kamu hormati dan kasihi?” Tanpa bahkan berpikir ia menjawab, “Kakakku.”

Ia melanjutkan dengan menceritakan kembali sebuah kisah yang bahkan tidak dapat kuingat. “Ketika saya pergi sekolah SD, ia berada pada dusun yang berbeda. Setiap hari kakakku dan saya berjalan selama dua jam untuk pergi ke sekolah dan pulang ke rumah.

Suatu hari, Saya kehilangan satu dari sarung tanganku. Kakakku memberikan satu dari kepunyaannya. Ia hanya memakai satu saja dan berjalan sejauh itu.
Ketika kami tiba di rumah, tangannya begitu gemetaran karena cuaca yang begitu dingin sampai ia tidak dapat memegang sumpitnya. Sejak hari itu, saya bersumpah, selama saya masih hidup, saya akan menjaga kakakku dan baik kepadanya.”

Tepuk tangan membanjiri ruangan itu. Semua tamu memalingkan perhatiannya kepadaku.

Kata-kata begitu susah kuucapkan keluar bibirku, “Dalam hidupku, orang yang paling aku berterima kasih adalah adikku.” Dan dalam kesempatan yang paling berbahagia ini, di depan kerumunan perayaan ini, air mata bercucuran turun dari wajahku seperti sungai.

Diterjemahkan dari : “I cried for my brother six times”

Iklan

Manusia Pipa & Manusia Ember :)

30 Senin Nov 2009

Posted by kartikamayangsari in berbagi cerita, Cerita Motivasi, Prinsip Sukses

≈ 4 Komentar

Tag

manusia pipa dan manusia ember, menghasilkan uang, motivasi, perumpamaan saluran pipa, Prinsip Sukses

Hai Kawan 🙂

Pernah dengar cerita tentang manusia pipa dan manusia ember tidak? Jika belum simak baik-baik yah cerita saya ini. Cerita ini sederhana namun sarat akan makna dan arti yang mendalam.

Saya tahu cerita ini dari buku ‘The Parable Of The Pipeline‘. Yang berarti perumpamaan saluran pipa.

Lebih jelasnya buku ini memberikan gambaran kepada kita yakni bagaimana cara mendapatkan income dengan cara sistem saluran pipa yang akan terus menerus mengalir walau kita sudah tidak bekerja sekalipun.

Okay ini dia cerita yang saya janjikan itu.

Jadi pada jaman dahulu kala ada dua saudara sepupu yang bernama Pablo dan Bruno. Mereka sering berkhayal bagaimana seandainya mereka menjadi orang terkaya di dunia.

Hingga suatu hari mereka di tawari sebuah pekerjaan oleh kepala desa menjadi pengangkut air dari sungai ke sebuah penampungan air.

Awal mulanya mereka sangat menikmati pekerjaan tersebut. karena hanya dengan pekerjaan itu mereka akan mendapat upah yang cukup besar. Sehingga mampu membiayai kebutuhan dan gaya hidupnya.

Mereka bekerja setiap hari dengan berjalan membawa ember untuk mengambil air. begitulah kegiatan yang mereka lakukan setiap harinya 🙂

Namun lambat laun Pablo merasa pekerjaan tersebut tidak efisien, dan dia sangat yakin akan menghasilkan sebuah terobosan baru yang dapat memindahkan air dari sungai ke tempat penampungan tanpa harus bersusah payah menggunakan ember.

Pablo adalah seorang anak yang CERDAS & KREATIF.

Akhirnya Pablo mendapat ide untuk membuat saluran air menggunakan pipa. Pada saat itu belum ada satupun orang yang menggunakan pipa untuk saluran air di seluruh dunia.

Banyak orang yang menentang ide Pablo tersebut. Mereka mengatakan ide tersebut adalah ide gila. Bahkan Bruno temannya sendiripun tidak mendukungnya.

Bruno sudah sangat senang dengan hasil yang ia dapat dari pekerjaan pembawa ember tersebut yang dapat membiayai hidupnya.

Akhirnya dengan modal tekad dan keyakinan yang kuat Pablo membuat saluran pipa tersebut sedikit demi sedikit tanpa bantuan siapapun. Ia sangat yakin hal-hal kecil yang dilakukan secara berkesinambungan akan menjadi sesuatu yang besar di kemudian hari.

Setiap hari sepulang ia bekerja ia mengerjakan proyeknya. Sedikit demi sedikit. Ia yakin hanya memerlukan usaha yang besar untuk pertama kalinya. Namun jika semua sudah berjalan maka ia dapat santai dan tinggal menikmati hasilnya.

Singkat cerita akhirnya proyek pipa saluran air Pablo rangkum juga. Dibutuhkan waktu 2 tahun untuk menyelesaikannya.

Pablo mengumumkan keberhasilannya pada seluruh warga. Dan hal itu mendapat sambutan yang baik sehingga akhirnya Pablo tidak perlu lagi membawa ember untuk mengangkut air.

Bahkan air tersebut akan terus mengalir walau tanpa ia bekerja lagi. Dan tentu penghasilan Pablo juga akan terus mengalir. Lain halnya dengan Bruno, ia kehilangan pekerjaannya sekarang karena sudah ada penemuan baru yang lebih canggih daripada sekedar membawa ember untuk mencari air.

Nah pelajaran yang bisa saya tangkap dari cerita itu adalah. Carilah pekerjaan yang apabila kita tidak bekerjapun kita akan tetap di bayar olehnya.

Jadilah seorang pembuat pipa, jangan hanya menjadi pembawa ember saja 🙂

Temukan pipa kehidupan anda sendiri dan nikmati hasilnya. Perlu diingat bahwa diperlukan hanya usaha satu kali untuk membuat pipa tersebut dan nikmati hasilnya di kemudian hari.

Seperti saluran pipa Pablo tadi. Dia akan terus dibayar walau sedang tidur sekalipun…

Okay kawan sekian dulu share saya kali ini. Semoga bermanfaat yah.. Saya tunggu komentarnya jika ada yang ingin menambahkan masukan dll.

Tikmay Shop

Tikmay Shop Menyediakan aneka herbal untuk kecantikan & pewataan kewanitaan:

- Majakani Momo
- Mpot Ayam Momo
- Majun Kuat Pria
- Saripati Pelangsing
- Asi Bundaku
- Minyak Kemiri Momoidea
- Sabun Momo
- Teh Peluntur Lemak
- Aneka produk scincare Batrisyia Herbal

fast respon:
sms / wa 0812-8315-6036
BB 5ED6E725
Follow my IG: @tikmayshop

HAPPY SHOPING darlaaa^^

Cari Disini

Kata Mutiara Hari Ini

Ta'akan habis ilmu yang di bagi untuk kebaikan, sebaliknya akan semakin bertambahlah ilmu itu

Kalender

Februari 2019
S S R K J S M
« Apr    
 123
45678910
11121314151617
18192021222324
25262728  

Arsip

Tulisan Terakhir

  • Majakani Momo – Harga 110rb isi 60 Butir
  • Teh Peluntur Lemak Original New Packing (New TPL) ori 100%
  • Koyo Pelangsing Ina Slimming Patch Murah
  • Turun Berat Badan Dengan Cara Alami, Mudah, Sehat & Murah | Teh Peluntur Lemak
  • Bisnis Menghasilkan Dengan Teh Peluntur Lemak
  • Distributor Teh Peluntur Lemak Asli Harga Paling Murah | Supliyer Teh Peluntur Lemak Terpercaya
  • Diet Alami Tanpa Efek Samping Dengan Teh Peluntur Lemak | Diet Aman Ibu Menyusui

Kategori

  • Anti Virus
  • Award
  • Belajar SEO
  • berbagi cerita
  • Bisnis Oriflame Online
  • bisnis rumahan
  • Cerita lucu
  • Cerita Motivasi
  • Cinta Abadi Dalam Hatiku
  • Coretanku
  • Hari raya
  • Herbal Momoidea
  • Kata Motivasi
  • Kenali Dan Kunjungi Objek Wisata Di Pandeglang
  • kumpulan SMS
  • lirik lagu
  • Majakani Momo
  • mind set
  • Objek Wisata
  • Objek Wisata Pandeglang
  • pagerank
  • pengembangan diri
  • Prinsip Sukses
  • Puisi
  • Rekomendasi Produk
  • Spesial Day
  • teh peluntur lemak
  • Tips Menulis
  • tips ngeblog
  • tukar link
  • turun berat badan
  • Tutorial wordpress
  • Ucapan Selamat
  • Uncategorized
  • Waktu

Sahabatku

  • abindut
  • adhymantovani
  • Arhsa
  • Assifahrahman
  • bundadontworry
  • dedekusn
  • elmoudy
  • Fadhilatul Muharram
  • Fatamorgana
  • Gah4 Fixx
  • Hapingkale
  • hendrabozzie
  • ikiakukok
  • Info Aja
  • jalandakwahbersama
  • Kaca Hati
  • KangBoed
  • Khazanah Pustaka
  • kuz09
  • Lili-18
  • Manusiaonline
  • omen
  • pangeran
  • Pangeran
  • Ragam Kreasi
  • Rahadian
  • Rahmat Web
  • Resep Masakan
  • riy4nti
  • tips trik komputer dan internet
  • triunt
  • tukang nyontek
  • Yosbeda

Situs Favorit

  • Bisnis Di Rumah
  • Bisnis Oriflame Online
  • Cara Membuat Blog
  • Kerja Di Rumah
  • Rental Sound System & Lighting Di Bali
  • Top 10 Google

Yang Komen

arlandos pada Turun Berat Badan Dengan Cara…
Amy Ratnas pada Koyo Pelangsing Ina Slimming P…
serly pada Kumpulan Tips Motivasi Inspira…
arhsa pada Cara Membuat Daftar Isi Otomat…
java app pada Akhirnya Blog Ini PageRank 2…
limajuta.com pada Akhirnya Blog Ini PageRank 2…

facebook

Kartika Mayang Sari
Kartika Mayang Sari
Buat Lencana Anda

Tag

aneh Anti Virus Anti Virus terbaru ayah back to school Bebas Virus belajar chating belajar menulis Belajar tiada henti Bersyukur dalam segala hal binatang peliharaan blogwalking buat facebook Cara Menanggulangi Virus cara mengecek pagerank cara menulis yang baik catatan harian Cerita lucu Cerita Motivasi cinta Coba ngeblog diet aman ibu menyusui distributor teh peluntur lemak distro energi positif finansial flu babi happy birthday harga teh peluntur lemak hewan Hikmah di Balik Sebuah Musibah indahnya bersyukur inikah rasa cinta yang itu? internet gratisan internet marketing jim rhon jurnal kekuatan pikiran kenangan sekolah ke warnet khasiat teh peluntur lemak koneksi internet lirik lagu lirik lagu indonesia mengasah pikiran menghilang mimpi mind set motivasi My First Online Experience naluri Ngeblog Lewat HP pembicara terkenal pengalaman pertama online pengembangan diri penggunaan internet pentingnya jurnal peribahasa Prinsip Sukses Puisi reseller teh peluntur lemak sakit sebuah pengalaman selamat ulang tahun Smadav Spesial Day supliyer teh peluntur lemak teh peluntur lemak Tips Menulis tukar link turun berat badan Tutorial wordpress uang saku sekolah update blog wifi

Share ya!

Share |

Chat Yukk

YM Tika
Iklan

Blog di WordPress.com.

Batal
Privasi & Cookie: Situs ini menggunakan cookie. Dengan melanjutkan menggunakan situs web ini, Anda setuju dengan penggunaan mereka.
Untuk mengetahui lebih lanjut, termasuk cara mengontrol cookie, lihat di sini: Kebijakan Cookie